Welcome... Have Fun!

Post Page Advertisement [Top]

"Kita diberitahukan untuk mengingat gagasanya, bukan penggagasnya, karena sang penggagas bisa gagal. Dia bisa tertangkap. Bisa dibunuh dan terlupakan. Tapi ratusan tahun kemudia gagasan yang dia buat masih bisa mengubah dunia" 
-V-

Assalamualaikum 
Salam sejahtera bagi kita semua, 
Berjumpa kembali bersama Luthfi, di artikel selanjutnya yang berjudul Memahami Kutipan dari Film "V for Vendetta" walau berada di jam-jam sibuk penulis akan tetap beruusaha untuk memberikan renungan. Bagi yang belum menonton silahkan tonton dulu tapi walau belum ditonton kutipan dari film ini sangat berpengaruh bagi orang-orang yang memahaminya.

Sebelumnya penulis ingin memberikan kenapa kita harus menghapal "ide" daripada sang pencetus ide? Ide disini bukanlah inovasi dalam produk elektronik atau sejenisnya tapi sebuah ideologi yang dikhususkan untuk membuat manusia menjadi lebih manusiawi.

Apakah anda kenal orang yang dikagumi dan dimuliakan oleh umat Islam? Nabi Muhammad SAW? Yah beliau memang sudah lama meninggalkan dunia ini tapi gagasanya masih kekal abadi sampai berabad-abad walaupun sang pencetus telah tiada hebat bukan?.

Karl Max yang terkenal membuat paham anti kapitalisme yang menurutnya sudah gagal memajukan kesejahteraan umat manusia, maka terciptalah gagasan yaitu Komunisme dan sampai sekarang paham komunis masih ada sampai sekarang dan mengubah dunia. 

Ir. Soekarno penggagas Pancasila yang merupakan ideologi NKRI dan penyempurnaan dari kapitalisme dan sosialisem yang menginginkan segala hak dan kewajiban manusia itu merata dan adil. Walau beliau sudah meninggal gagasanya masih ada dan akan selalu dikenang. 

Berbeda dengan artis yang hanya diingat sosoknya tanpa diingat apapun ide atau gagasanya. Banyak kalangan artis yang diingat pada satu waktu tapi beberapa waktu kemudian sudah dilupakan. Artis tahun 90-an, 2000-an, dan jaman sekarang sudah banyak yang terlupakan bahkan dalam waktu singkat. Kecuali untuk mereka yang berkarya dan membuahkan ide yang sangat menghipnotis penggemarnya. 

Tentu dengan beberapa hal yang dijabarkan diatas bukankah membawa suatu kesimpulan?
Jika kita tau ide atau gagasanya maka kita akan selalu mencari tahu siapa pembuatnya dan sang pembuat pasti akan selalu terkenang akan gagasanya tersebut, terlepas dari gagasan itu berdampak baik atau buruk.
Sementara jika orang itu hanya diingat fisiknya, bakatnya semata tanpa karya yang dikenang. Maka niscaya cuma orang-orang yang mengaguminya pada masa itu yang akan mengingatnya dan jika mereka gugur mereka akan terlupakan.

Selain itu walaupun gagasan tersebut tidak diketahui siapa pembuatnya karena bisa saja dia dibunuh atau difitnah, tapi jika gagasan tersebut memberi dampak baik maka efek dari gagasan tersebut tidak akan hilang walau pencetusnya masih simpang-siur.
Berbeda dengan artis yang jika seandainya salah satu fisiknya atau bakatnya hilang, cacad, atau mengalami kemunduran maka si artis tak punya dampak apapun. Dia tidak bisa mengembalikan hal yang hilang atau cacad tersebut secara alami.

Begitulah maka dari sebagai manusia kita harus tahu dan meresapi setiap gagasan yang ada bukan dari siapa yang mencetuskanya karena sang pencetus bisa saja mati, ditembak, dibunuh, difitnah, ditangkap. Tapi gagasanya tidak. Bagaimana cara menghilangkan gagasan tanpa menciptakan keraguan?. Adalah hak kita untuk berpendapat, tapi ingat setiap gagasan anda mempunyai resiko mau itu berdampak baik atau buruk.


Apakah anda sudah paham? 
GAGASAN DAN IDE TIDAK DAPAT DIBUNUH ATAU HILANG

Wassalamualaikum
Semoga anda mengerti dan semoga renungan ini bermanfaat. 


Penulis : Luthfi Nicola Sereni (Special D. Sereni)
Waktu dibuat : 10:49 30/07/2015
Sumber gambar : Google Image 

No comments:

Post a Comment

Tulis komentar Kamu Di bawah,Tapi Jangan Pakai Bahasa Kotor/SARA yah... ;)

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib